logo Kompas.id
OpiniBoikot Media Sosial dan...
Iklan

Boikot Media Sosial dan Keseimbangan Baru

Kampanye ”Stop Hate for Profit” di Amerika Serikat merupakan momentum bagi media massa untuk kembali ke gelanggang persaingan dengan jati dirinya sendiri.

Oleh
Agus Sudibyo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7F7mEKBEvQ7AdQ16PvY5Pc-Iwb0=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200713nut001_1594627145.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Media sosial Instagram menampilkan foto-foto yang diambil secara virtual oleh penggunanya dan diberi #virtualphotoshoot.

Konten buatan pengguna (user generated content) merupakan keunggulan komparatif media sosial.

Dengan konten buatan pengguna, siapa saja bisa menghasilkan konten, bebas berpendapat, dan jadi subyek yang berbicara. Di ruang media sosial (medsos), tak ada lagi gradasi ketat antara komunikator dan komunikan, pakar dan orang awam, kaum elite dan massa. Namun, pada akhirnya, keunggulan komparatif itu ternyata juga jadi titik lemah yang sulit ditanggulangi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan