logo Kompas.id
›
Opini›Ajip Rosidi tentang Budaya...
Iklan

OBITUARI

Ajip Rosidi tentang Budaya Sunda

Ajip Rosisi dikenal sering bersikap terlalu keras mengkritik budaya dan orang Sunda. Kritiknya diperlukan agar budaya suku atau budaya bangsa tidak tersungkur dimainkan oleh gelombang globalisasi yang tak kenal ampun.

Oleh
Ahmad Syafii Maarif
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/6yYMFwxFA23Z3V4LmElofZriPzg=/1024x497/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180926_180756_1537979522.jpg
SEKAR GANDHAWANGI UNTUK KOMPAS

Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage sekaligus inisiator Anugerah Sastera Rancage Ajip Rosidi, Rabu (26/8/2018).

Pada 29 Juli 2020, Ajip Rosidi (1938-2020) wafat di Magelang setelah agak lama menderita sakit. Dalam rapat-rapat bulanan Akademi Jakarta di lingkungan Taman Ismail Marzuki atau TIM, selama beberapa tahun, Bung Ajip hampir selalu duduk berdekatan dengan saya.

Berbagai pembicaraan santai kami lakukan sebelum rapat dimulai. Namun, bukan masalah itu yang penting direkamkan dalam memoriam ini. Juga bukan pembicaraan tentang kehebatan sastrawan Sunda yang punya darah Jawa dari sisi ibunya ini karena sudah terlalu banyak diulas orang setelah wafatnya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Ajip Rosidi tentang Budaya Sunda".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...