logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊLumbung Pangan Nasional
Iklan

Lumbung Pangan Nasional

Saat ini yang dibutuhkan adalah perubahan paradigma dan konsep dari pendekatan ketahanan pangan ke kedaulatan pangan yang menempatkan petani sebagai aktor utama pembangunan pertanian serta melaksanakan reforma agraria.

Oleh
Dwi Andreas Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0cBnfNjMf3X9wv7xpB7xqxlBslI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F066ec33b-bd75-4d84-bfc3-a3d7ee399130_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Buruh angkut memindahkan beras asal Pamanukan yang baru tiba di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (21/5/2020). Perum Bulog memperkirakan stok beras hingga Juni setidaknya akan mencapai 1,8 juta ton.

Presiden Joko Widodo berulang kali menyampaikan kekhawatirannya akan terjadinya krisis pangan di Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang tidak seorang pun tahu kapan akan berakhir.

Selain Badan Pertanian dan Pangan Dunia (FAO), 16 organisasi internasional juga mengingatkan adanya krisis pangan melalui laporannya dalam ”2020 Global Report on Food Crisis”.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan