Idul Adha
Idul Kurban di Tengah Pandemi Covid-19
Tiada guna orang beragama jika ia tidak melakukan, pertama, gerakan filantropi berupa sedekah. Kedua, terus-menerus berbuat baik, dan ketiga, melakukan upaya-upaya transformatif menuju perdamaian antarsesama.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fca30b770-7c43-4a08-8ce2-858dd2b3e030_jpg.jpg)
Ratusan pedagang ternak domba berkumpul di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, menawarkan dagangan ternaknya, Senin (27/7/2020). Penjualan hewan kali ini didominasi hewan ternak untuk kebutuhan kurban, seperti kambing, domba, dan sapi. Meski hari raya Idul Adha semakin dekat, beberapa pedagang domba mengaku penjualan ternak kurban kali ini tidak seramai tahun lalu.
Sejarah tentang syariat berkurban adalah sejarah tentang drama yang luar biasa antara Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail. Cerita tentang ketiganya kemu- dian menjadi sebuah landasan teologis atas ajaran berkurban dalam agama Islam.
Cerita tersebut terekam dalam Al Quran surat As-Shaffat ayat 100-106: ”Ya Tuhanku, anugerahilah aku anak yang saleh. Kemudian Kami berikan kabar gembira kepadanya dengan seorang anak yang penyantun. Setelah anak itu dapat melakukan usaha bersamanya, Ibrahim berkata kepadanya, ’Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi dalam tidurku bahwa aku menyembelih engkau. Maka pertimbangkanlah bagaimana pendapatmu?’” Sang anak menjawab, ”Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan itu. Niscaya ayah akan mengetahui bahwa diriku termasuk orang-orang yang sabar, insya Allah”.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Idul Kurban di Tengah Pandemi".
Baca Epaper Kompas