logo Kompas.id
OpiniAmankah ”Thermogun”?
Iklan

Amankah ”Thermogun”?

Dengan menjamurnya penggunaan termometer tembak, maka diperlukan kontrol dan kalibrasi terhadap termometer yang beredar. Peluang termometer abal-abal beredar di pasaran terbuka lebar. Akurasi merupakan isu utama.

Oleh
Terry Mart
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Dtux6Udq6I9TTrpRKBsl1Perrjk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F36d858ed-17ca-40ae-8562-878a47768e0f_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Petugas mengecek suhu tubuh penumpang dengan termometer inframerah di area kedatangan penerbangan domestik Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).

Aman, tentu saja. Termometer ”tembak” inframerah untuk mengukur suhu tubuh yang lazim disebut thermogun aman untuk ”ditembakkan” ke dahi manusia.

Termometer tembak ini bekerja dengan cara menangkap radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia, mirip seperti kamera menangkap obyek foto yang memancarkan atau memantulkan cahaya. Jadi, tidak benar jika dikatakan termometer tembak memancarkan atau menembakkan radiasi inframerah.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan