logo Kompas.id
OpiniOjong dan Perjuangan...
Iklan

Ojong dan Perjuangan Antikorupsi

Sabtu, 25 Juli 2020, tepat 100 tahun PK Ojong, salah satu pendiri ”Kompas”. Peringatan seabad menjadi momentum untuk terus memperjuangkan Indonesia yang bebas dari korupsi, penyelewengan kekuasaan, dan pelanggaran HAM.

Oleh
Budiman Tanuredjo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JOw7vliHHR7SL9wHHMZ3Bry5rcs=/1024x1214/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190118iam-bdm_1547801486-e1582964965583.jpg
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Budiman Tanuredjo

”...Tugas pers bukanlah untuk menjilat yang berkuasa tapi justru untuk mengkritik yang sedang berkuasa. Selama beberapa tahun silam ini, pers sudah terlampau banyak menjilat…”

Kutipan itu saya ambil dari Kompasiana, sebuah rubrik bergengsi di harian Kompas, 6 April 1966. Pada masanya (tahun 1966-1971), Kompasiana adalah rubrik yang ditulis sendiri oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong, salah seorang pendiri jarian Kompas bersama Jakob Oetama. Kedua tokoh yang saling melengkapi itu yang membangun fondasi harian Kompas yang sudah berusia 55 tahun.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan