Iklan
Rindu Masa Kecil
Kesucian politik dicemari oleh para penumpang gelap, pendompleng, yang ikut naik kereta demokrasi tanpa membayar dengan berteriak seakan-akan membela demokrasi, tetapi sesungguhnya mematikannya.
Minggu malam, pukul 20.47, seorang sahabat lama, teman semasa sekolah di taman kanak-kanak, mengirimkan pertanyaan lewat Whatsapp (WA), ”Kamu masih ingat teman TK kita, Setyowati Budidarmi, anaknya nDoro Momo, yang kaya raya itu, lho. Sekarang di mana, ya?”
Ah, sungguh pertanyaan yang benar-benar tak terduga. Hebat sekali sahabat lama ini ingat nama ”Setyowati Budidarmi”. Apa dia rindu masa kecil; sebuah masa yang sudah lama ditinggalkan, hampir enam dasawarsa.