logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บJalan Panjang Pemulihan...
Iklan

Jalan Panjang Pemulihan Ekonomi

Ekonomi tak akan pulih secara otomatis, kecuali jika pemerintah masuk untuk mendorong permintaan. Pemerintah harus mengambil semua langkah untuk keselamatan masyarakat dan memulihkan ekonomi, hingga vaksin ditemukan.

Oleh
Muhamad Chatib Basri
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lit2p6YPWr9BgVYgDDtJyqyYgn0=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fc906d845-1a97-455d-8d23-2ada9205151b_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) menanyai pedagang seusai meresmikan Pasar Gentan, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/7/2020). Pembangunan pasar telah rampung sejak tahun 2017. Keberadaan pasar tradisional diharapkan mendorong geliat perekonomian masyarakat.

Ia membuka helmnya. Peluh membasahi wajahnya. Pengemudi ojek daring  (ojol) itu lalu menyerahkan bungkusan makanan yang saya pesan. โ€Terima kasih,โ€ ujar saya. Ia mengangguk. Saya tak tahu apa yang ada dalam pikirannya. Mungkin cemas atau berharap agar aktivitas ekonomi segera dibuka, lalu pulih.

Mungkin ia salah seorang yang suaranya terwakili dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), 18-20 Juni lalu. Survei itu bicara: semakin banyak warga yang berpendapat bahwa situasi ekonomi akan lebih baik setahun ke depan. Ada harapan walau ancaman wabah masih menghantui. Benarkah demikian? Bagaimana jalur lintasan (trajectory-path) pemulihan ekonomi? Apa yang harus dilakukan?

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan