logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKetepercayaan KPU
Iklan

Ketepercayaan KPU

Kini, KPU dibebani tugas berat untuk menyelenggarakan pilkada serentak dalam situasi serba darurat. Muskil rasanya untuk dapat menyelenggarakan perhelatan politik itu secara bagus tanpa modal ketepercayaan.

Oleh
Arif Susanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CeTZEkGMQ3N7IiYVGVVg48PfvFY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F422a83e2-602d-4567-8e27-166d80bcf0d4_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kiri) dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Komisi Pemilihan Umum sedang sakit dan gejalanya tampak dari merosotnya integritas dan profesionalitas mereka, sebagaimana tecermin pula lewat putusan terkini Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum.

Ketepercayaan yang berkelindan dengan pertanggungjawaban publik kelembagaan digerus oleh kecenderungan partisan sebagian komisioner. Penyembuhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengandaikan pemulihan independensi kelembagaan yang bersandar pada kemampuan teknis dan kredibilitas etis dari para komisioner.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan