logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บAntisipasi Krisis Beras
Iklan

Antisipasi Krisis Beras

Peran Bulog sangat menentukan harga beras di konsumen yang cenderung naik akhir-akhir ini. Stabilnya harga beras, secara teoretis akan membuat harga gabah stabil dan memperbesar pengadaan beras produksi domestik.

Oleh
Khudori
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tLGPI_MYMoBmgET0Qr8jNihvUY4=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F8c08aec9-95e7-4148-8dab-bcafcc0e64e1_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Sekelompok buruh tani beranggotakan tujuh orang menggiling padi menjadi gabah dan mengumpulkannya dalam karung di area persawahan Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Rabu (24/6/2020).

Membaca judul artikel ini mungkin ada yang menilai mengada-ada. Adalah benar sampai saat ini belum ada gangguan serius produksi padi. Karena itu, krisis beras seperti jauh panggang dari api.

Namun, kemungkinan krisis beras amat terbuka terjadi jika tak dilakukan antisipasi sejak dini. Potensi krisis itu bukan terjadi hari-hari ini, tetapi saat paceklik (Oktober 2020โ€“Februari 2021) dan jika pandemi Covid-19 tak jelas kapan usai.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan