logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAneksasi Tepi Barat, Kesalahan...
Iklan

Aneksasi Tepi Barat, Kesalahan Sejarah

Israel akan menganeksasi atas wilayah pendudukan Tepi Barat, per 1 Juli. Pencaplokan wilayah itu akan semakin menipiskan kemungkinan tercapainya solusi dua negara, yang berarti menipiskan peluang penyelesaian konflik.

Oleh
Trias Kuncahyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JDAywoV2ht4M4oOWoW-8ZFI-0-Q=/1024x1140/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Ftrias-kuncahyono-baru2012_1545311337.jpg
INDRO UNTUK KOMPAS

Trias Kuncahyono, wartawan Kompas 1988-2018

Israel ibarat pencuri yang berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan pemilik rumah. Itulah yang dilakukannya saat ini. Ketika masyarakat dunia tengah fokus, memusatkan perhatiannya pada masalah pandemi global Covid-19, Israel secara pelan-pelan tetapi meyakinkan akan menganeksasi atas wilayah pendudukan Tepi Barat, per 1 Juli mendatang.

Istilah aneksasi, pencaplokan wilayah mengingatkan akan masa kolonial, tetapi yang ternyata hingga kini masih terjadi. Misalnya, Irak secara singkat mencaplok Kuwait (1990), Rusia menganeksasi Krimea (2014). Pada tahun 1980, Israel mencaplok sebagian besar wilayah Jerusalem Timur Palestina, dan setahun kemudian menganeksasi Dataran Tinggi Golan yang sudah diduduki sejak akhir Perang 1967, dari Suriah.

Editor:
Bagikan