Iklan
Jangan Bunuh Kebebasan Pers
”Demokrasi telah mati. Media adalah urat nadi demokrasi. Tanpa media, demokrasi tak bisa hidup,” ungkap Aung Marm Oo (37) dari tempat persembunyiannya.
”Demokrasi telah mati. Media adalah urat nadi demokrasi. Tanpa media, demokrasi tak bisa hidup,” ungkap Aung Marm Oo (37) dari tempat persembunyiannya.
Aung Marm adalah Pemimpin Redaksi Grup Media Pembangunan (DMG), Myanmar. Dia menyatakan peringatannya kepada Reuters, seperti dilaporkan Kompas, Sabtu (13/6/2020). Pemerintah sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian 1991, dinilai membungkam kebebasan informasi, memblokir media, membatasi kantor berita, melarang peliputan, dan menghukum wartawan.