logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊIdul Fitri Mudik Rohani
Iklan

Idul Fitri Mudik Rohani

Karena darurat pandemi Covid-19, umat tidak bisa mudik ke kampung halaman. Namun, hal itu tidak perlu diratapi sebab substansi mudik dan Idul Fitri yang sesungguhnya dalam Al Quran bermakna kembali kepada ampunan Tuhan.

Oleh
Biyanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d_BCYKHow1ZPonzfsFC7fae6oyc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Ffe714246-6bd4-451f-9fb8-1019c7cdc426_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Suasana di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (24/4/2020), atau bertepatan dengan hari pertama puasa Ramadhan. Masjid Istiqlal tak menggelar shalat Jumat seiring dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta.

Setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh selama bulan Ramadhan 1441 Hijriah, kini umat merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini umat merayakan Idul Fitri dalam kesunyian akibat kondisi pandemi Covid-19.

Tentu dibutuhkan penyesuaian tata cara beribadah dan saat umat merayakan hari besar agama di tengah kondisi darurat. Untuk itulah, sejumlah ormas keagamaan mengeluarkan panduan beribadah di tengah Covid-19. Pada intinya, imbauan itu berisi anjuran agar umat menjalankan ibadah di rumah bersama keluarga tercinta.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan