logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKebangkitan Pascakorona
Iklan

Kebangkitan Pascakorona

Kita perlu melakukan penilaian sendiri (self-appraisal) secara jujur. Jangan mengecoh diri dengan rekayasa pencitraan yang membesar-besarkan pencapaian kecil. Kita bisa belajar dari pengalaman sejarah bangsa sendiri.

Oleh
Yudi Latif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0NqYCRE59tzkYhAeGREpE5ZAgA0=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20080516STOVIA1.jpg
Dokumen Museum Kebangkitan Nasional

Foto bersama Golongan Tua dan Golongan Muda Pengurus Besar Kongres Boedi Oetomo dan Pelajar Stovia pendiri Boedi Oetomo.

Kebangkitan acap kali bertolak dari krisis dan keterpurukan. Kebangkitan renaisans di Eropa meroket dari landasan pacu zaman kegelapan. Kebangkitan nasional Indonesia pada awal abad ke-20 berangkat dari krisis sosial-ekonomi dampak rezim perekonomian liberal pada akhir abad ke-19.

Katastrofi ibarat ibu hamil yang mengandung anak kemajuan. Kelahiran Budi Utomo (BU), 20 Mei 1908, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan (Kebangunan) Nasional oleh Presiden Soekarno sejak 1948, dalam ikhtiar untuk menggalang persatuan nasional, tatkala republik muda yang harus menghadapi agresi Belanda justru dirundung perpecahan politik.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan