logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บArief Budiman, Aktivisme dan...
Iklan

Arief Budiman, Aktivisme dan Diskursus Publik

Arief tidak mencari popularitas diri dan kesempatan untuk memperoleh suatu keuntungan material atau keuntungan politik dari aktivismenya. Dia adalah seorang yang jujur dalam tindakan dan dalam ucapan-ucapannya.

Oleh
Ignas Kleden
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eUpFpn5ZoDzMgrg9xiQ_aAEJJ50=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_24831285_52_3.jpeg
Kompas

Foto Arief Budiman (kiri bawah) dan para pendiri majalah sastra Horison lainnya ditampilkan saat sastrawan Taufik Ismail menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Horison hingga sampai pada usia ke-50 saat perayaan 50 Tahun Horison di Jakarta, Selasa (26/7/2016). Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)

Arief Budiman adalah pribadi yang cukup sering menimbulkan kebingungan dan  dan bahkan kontroversi, tidak saja selama hidupnya, tetapi bahkan setelah akhir hayatnya pada 23 April 2020.

Apa kiranya yang membuat sikap dan pemikirannya selalu jadi perhatian dan perdebatan publik? Sebelum dia ke Amerika dan meneruskan studinya, dia banyak terlibat kegiatan seni dan khususnya sastra. Dia banyak berkenalan dengan pelukis dan bahkan turut berlatih melukis, meskipun tak pernah membuat pameran lukisannya. Dengan kata lain, Arief tak punya kontribusi karya dalam seni lukis, meski dia dikenal dan populer di kalangan pelukis seperti Zaini dan Nashar.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan