logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKomunikasi Risiko, Memastikan ...
Iklan

Komunikasi Risiko, Memastikan Ketidakpastian

Yang sangat ditunggu warga adalah informasi tentang sudah sampai di manakah perkembangan wabah ini. Ketika kurva masih mendaki dan melonjak tajam, kepada warga harus disampaikan bahwa belum ada kepastian kapan mendatar.

Oleh
Budi Widianarko
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KABUlgkYR7c141jbQ58kcuqXzqQ=/1024x696/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FPresiden-Wacanakan-Mengganti-Libur-Idul-Fitri-Pada-Hari-Lain_88705412_1586700730.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Wartawan merekam pidato pengantar Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik dengan sejumlah menteri dan kepala daerah melalui konferensi video di ruang wartawan, kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Kompas (22/4/2020) melaporkan terus bermunculannya hoaks soal Covid-19. Mengangkat pendapat Anita Wahid, Presidium Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), munculnya hoaks itu diakibatkan minimnya informasi yang dikeluarkan oleh pihak otoritas. Dan, ketika seorang pejabat mengeluarkan informasi, tidak jarang malah tabrakan dengan informasi pejabat lainnya. Kekacauan informasi ini disebut Anita Wahid sebagai pemicu lahirnya pemikiran-pemikiran liar di publik.

Dalam ranah analisis risiko (risk analysis), yang terjadi adalah kekacauan komunikasi risiko (risk communication). Kekacauan ini umum terjadi saat krisis, apalagi untuk krisis kesehatan seperti saat epidemi atau pandemi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan