Antropodise Wabah
Bukan saatnya membicarakan apa maksud Tuhan. Bukan saatnya menyalahkan siapa yang paling bertanggung jawab atas krisis ini. Saatnya untuk berkolaborasi melawan wabah ini agar tak meluas.
Menjelang akhir musim semi, di Oran, sebuah kota pelabuhan utama di Aljazair (Afrika Utara), koloni Perancis di Afrika, tiba-tiba muncul fenomena tikus-tikus bergelimpangan mati di jalan-jalan. Warga kota juga mulai terjangkit demam tinggi disertai igauan dan benjolan-benjolan bernanah. Dalam 48 jam, 11 nyawa terenggut. Lebih banyak lagi korban hari-hari selanjutnya. Itulah awal novel La Peste karangan Albert Camus, sastrawan Perancis peraih Nobel, yang sebenarnya hendak menggambarkan situasi mencekam negerinya ketika dikuasai Nazi Jerman.
Memasuki musim panas, muncul suasana mencekam di kota berpenduduk sekitar dua ratus jiwa itu. Sebagian besar warga tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Yang berpengetahuan bertanya-tanya apakah itu benar sampar yang sudah 20 tahun lenyap dari perbincangan dunia medis di Barat. Mereka mempersoalkan apakah benar efek penularan penyakit yang belum jelas itu bakal dahsyat seperti dikhawatirkan.