Iklan
Semiotika Korona
Abad ini adalah era informasi, dan soal informasi tak lain adalah perkara bahasa. Dengan bahasa kita dapat memahami sekaligus salah paham. Bahasa bahkan bisa lebih ganas daripada wabah apa pun.
Korona, keluarga virus itu, bisakah dipahami sebagai tanda?
Dalam semiotika, tanda dipahami sebagai sesuatu yang mewakili yang lain. Tanda, kata Barthes (1985), adalah hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda adalah entitas yang membenda (tangible), termasuk di dalamnya yang terlihat dan terdengar (audio visual), sedangkan petanda adalah konsep atau sesuatu yang terdapat di balik tanda. Virus korona yang kini sedang berkeliaran menebar maut itu, jika disikapi sebagai tanda sedemikian, bagaimanakah wujudnya?