logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPandemi dan Ekonomi
Iklan

Pandemi dan Ekonomi

Wabah Covid-19 mesti dipakai sebagai momentum ubah haluan pembangunan. Bagi Indonesia, ini waktu tepat mengoreksi tiga perkara pokok pembangunan, yaitu pemerataan, imperatif moral, dan daya dukung lingkungan.

Oleh
Ahmad Erani Yustika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/juVPXdysLLEmd_XUaZ-EtellKLY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200309_ENGLISH-TAJUK-1_B_web_1583764386.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersiap memimpin rapat terbatas dengan topik kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2021 dan rencana kerja pemerintah 2021 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). Presiden meminta para menteri untuk menghitung ulang dampak Covid-19 terhadap perlambatan ekonomi global dan meminta mitigasi ekonomi ditingkatkan.

Tiap mala, termasuk pandemi, pasti menciptakan isak duka. Tak banyak rasa yang biasa dicatat dari musibah, kecuali daftar angka-angka: kematian, kehilangan, kerugian, dan semacamnya.

Statistika mengabarkan skala bencana yang dialami. Jika jumlah korban meninggal makin banyak, nestapa yang ditimbulkan kian melonjak. Demikian pula terkait kerugian materi. Sebaliknya, deskripsi rasa yang kerap tak diungkap menarasikan kedalaman luka: kecemasan tak terperi, depresi akut, atau harapan hidup yang lenyap.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan