logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKorona dan Waspada Pangan
Iklan

Korona dan Waspada Pangan

Bila wabah virus korona semakin meluas maka proses produksi pangan nasional akan terganggu yang menyebabkan turunnya produksi. Turunnya produksi dan juga turunnya impor pangan akan menurunkan stok pangan dalam negeri.

Oleh
Dwi Andreas Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0s-YYVHSXcN4FWPtxGyIpOrKWd4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F9d980fab-d47b-4c4f-b03e-add55a3a22f1_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Buruh menurunkan beras yang baru tiba dari daerah di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (10/2/2020). Badan Pusat Statistik mencatat produksi beras sepanjang tahun 2019 sebesar 31,31 juta ton, turun 7,75 persen dari produksi tahun sebelumnya yang mencapai 33,94 juta ton.

Rantai perdagangan global paling peka terhadap wabah virus korona bila dibanding- kan dengan domestik.

Di awal Maret 2020 pasar global kehilangan lebih dari 6 triliun dollar AS karena kondisi ekonomi terburuk sejak 2008. Perjanjian ekspor produk pertanian dari AS ke China antara China dan AS senilai total 80 miliar dollar AS untuk 2020 dan 2021, kemungkinan besar tak akan terwujud karena ancaman virus korona (R McCrimmon, Morning Agriculture, 11/3/2020). Di beberapa negara, inspeksi terhadap pabrik pengolahan pangan juga mengalami penundaan yang dapat meningkatkan risiko keamanan pangan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan