logo Kompas.id
OpiniStimulus di Tengah Korona
Iklan

Stimulus di Tengah Korona

Kita berada dalam dunia yang tak mudah. Ini adalah bencana kemanusiaan. Artikel di ”The Guardian” soal dilema dokter di Italia memang pahit, tetapi di sisi lain kita melihat harapan.

Oleh
Muhamad Chatib Basri
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Np_gLzRz4pCMYvQqEzKu9KMcOms=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F2020-03-09T165033Z_1549082857_RC2GGF9HX015_RTRMADP_3_HEALTH-CORONAVIRUS-ITALY_1583819613.jpg
REUTERS/MANUEL SILVESTRI

Pemandangan Grand Kanal di Venesia, Italia, yang kosong tanpa pengunjung dan aktivitas warga, Senin (9/3/2020).

Ada sebuah artikel pahit di harian The Guardian, 14 Maret 2020. Judulnya ”Coronavirus may force UK doctors to decide who they’ll save”, ditulis Jonathan Ives. Ia mencatat: Italian College of Anesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Care, membuat sebuah petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan ketika pasien yang terinfeksi virus korona sudah melampaui kapasitas medis yang ada.

Dengan pilu ia menulis: prioritas harus diberikan kepada mereka yang memiliki kemungkinan untuk bertahan hidup — dan untuk mereka yang memiliki potensi umur panjang (potential years of life).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan