logo Kompas.id
OpiniDampak Minyak dan Indonesia
Iklan

Dampak Minyak dan Indonesia

Jika Indonesia berhasil mengambil manfaat sebesar-besarnya dari penurunan harga minyak, dengan tetap memberikan iklim investasi yang menarik di sektor hulu migas, penurunan harga ini akan membawa berkah bagi kita.

Oleh
Widhyawan Prawiraatmadja Gubernur Indonesia untuk OPEC, 2015-2016
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PM1ZnhK6Q0gMVQRbNz-pcSV0AEA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200113_ENGLISH-ANALISIS-EKONOMI_C_web_1578925219.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Pekerja mengecek tangki produksi minyak mentah di Stasiun Pengumpul PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field, Selasa (5/11/2019), di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Di pasar minyak dunia, harga ditentukan oleh dua fenomena. Kedua fenomena itu adalah, pertama, hukum supply (penawaran) dan demand (permintaan), atau biasa disebut faktor ”fundamental”. Kedua, faktor ”psikologis” yang merupakan antisipasi pasar atas faktor nonfundamental, seperti geopolitik.

Pada kondisi ”normal”, faktor fundamental mendominasi sehingga harga lebih merefleksikan kondisi supply/demand serta pertumbuhan inventori. Jika suplai lebih besar daripada permintaan, inventori naik, harga akan turun, dan sebaliknya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan