logo Kompas.id
OpiniMenimbang Bentuk ”Berhasil...
Iklan

Menimbang Bentuk ”Berhasil Di-” yang Tidak Gramatikal

Penggunaan bentuk berhasil di- merupakan “penyimpangan” terhadap gramatika bahasa Indonesia, tetapi dalam perkembangannya dapat digunakan.

Oleh
Nanik Dwiastuti/Nur Adji
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sKRaG11wH_IFoGXZ6_L2RIfEDdw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FWhatsApp-Image-2020-03-06-at-16.58.49_1583488773.jpeg
KOMPAS/EMILIUS CAESAR ALEXEY

Penggunaan bentuk "berhasil di-" yang tidak gramatikal.

Ragam bahasa jurnalistik mempunyai karakter tersendiri yang berbeda dengan ragam bahasa lain. Susunan kalimat yang murni gramatikal kadang tidak cocok digunakan dalam ragam bahasa ini. Dalam Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita, AM Dewabrata menyatakan kalimat jurnalistik perlu memperhitungkan kapan pedoman gramatikal dapat dipakai sepenuhnya dan kapan disimpangi. Namun, kejernihan pesan yang disampaikan tetap harus diperhatikan.

Lazim kita temukan dalam bahasa kita penggunaan bentuk berhasil di-. Tidak hanya dalam tulisan ber-ragam semiformal seperti ragam jurnalistik, bentuk demikian dapat juga kita jumpai dalam ragam formal, seperti dalam tulisan tesis, disertasi, bahkan pidato-pidato kenegaraan. Padahal, dalam ragam formal seharusnya digunakan bahasa baku, yang tecermin dari pemilihan kosakata dan tata bahasanya.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan