logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSuatu Sore di Pendopo...
Iklan

Suatu Sore di Pendopo Tjokronegoro

Manusia bisa berpikir. Semua tindakannya, semestinya dipikir ditimbang dampak baik-buruknya. Hanya saja, yang tidak bernalar dan tidak mencerminkan akal budi kini banyak diomongkan dan dilakukan orang.

Oleh
Trias Kuncahyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JDAywoV2ht4M4oOWoW-8ZFI-0-Q=/1024x1140/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Ftrias-kuncahyono-baru2012_1545311337.jpg
INDRO UNTUK KOMPAS

Trias Kuncahyono, wartawan Kompas 1988-2018

Kami bertiga duduk di sebuah pendopo. Oleh yang kagungan, yang empunya, pendopo di  sudut kota Yogyakarta itu, diberi nama Pendopo Tjokronegoro. Sejarah pendopo itu menarik; sekurang-kurangnya diresmikan Sultan Hamengku Buwono IX.

Apabila menyebut Sultan Hamengku Buwono IX, selalu teringat cerita zaman perjuangan, sejarah republik ini. Ia salah satu raja yang dengan tegas menyatakan bahwa daerahnya menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan