logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSikap Eropa Belum Menyatu
Iklan

Sikap Eropa Belum Menyatu

Uni Eropa akan memutus pasokan senjata ke Libya yang dilanda perang saudara. Langkah ini dinilai sia-sia karena UE tidak memberikan sanksi buat pemasok.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tZTsk6VCK4OBAs7w44MORENr4JQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FLIBYA-CONFLICT-TRIPOLI_86547125_1579535312.jpg
AFP/MAHMUD TURKIA

Seorang perempuan berjalan di kota Tripoli, ibu kota Libya, yang dikuasai Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), 14 Januari 2020. Uni Eropa, Senin (20/1) atau sehari setelah Konferensi Berlin tentang Libya, memutuskan akan mengirim pasukan negara-negara Eropa untuk mengawasi pelaksanaan embargo senjata dan gencatan senjata di Libya.

Uni Eropa (UE) memutuskan menghentikan Operasi Sophia dan mulai mengerahkan kapal-kapal perangnya untuk lebih fokus pada penegakan embargo senjata yang masuk ke Libya. Operasi Sophia atau secara resmi disebut Operasi Laut Uni Eropa di Mediterania diluncurkan tahun 2015, empat tahun setelah krisis Libya.

Operasi Sophia adalah operasi untuk memerangi bisnis penyelundupan pengungsi dan jaringan perdagangan manusia, mengembalikan stabilitas dan keamanan di Libya, serta kawasan Mediterania Tengah. Ketika itu, puluhan ribu migran menyeberangi lautan dari negara di Afrika Utara, khususnya Libya, menuju Eropa (Kompas, 19/2/2020).

Editor:
Bagikan