logo Kompas.id
OpiniInovasi Pendidikan dan...
Iklan

Inovasi Pendidikan dan Otoritas Islam Kontemporer

Saat ini sejumlah universitas negeri Islam dan berbagai institusi pendidikan tinggi Islam tidak lagi menawarkan konsentrasi ilmu keislaman tradisional, tetapi mulai mengintegrasikan keilmuan yang lebih ”sekuler”.

Oleh
Julian Millie
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SEUGHtOPEPNUn5_0wSCg-1sGQ7E=/1024x1066/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_27114706_16_0.jpeg
Kompas

Sejumlah Santri mengikuti Karnaval kebangsaan dan kedamaian di Alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/11/2016). Karnaval yang diikuti Puluhan Ribu Santri tersebut sebagai puncak memperingati Hari Santri Nasional serta Hari Pahlawan Nasional dengan tujuan untuk memupuk rasa Nasionalisme Santri dalam bingkai Kebhinekaan serta untuk menyampaikan pesan kedamaian kepada umat muslim tidak mudah dipecah belah.

Sekitar 90 persen dari 260 juta penduduk Indonesia merupakan Muslim. Sebagian besar dari mereka mendukung gagasan akan pentingnya eksistensi Islam secara publik, tidak hanya untuk pribadi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, otoritas keislaman tidak hanya merupakan hal yang bersifat abstrak bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga terasa dalam kehidupan sehari-hari.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan