Obituari
Gus Sholah, Ulama Visioner Itu, Berpulang
Tak salah apabila orang menganggap Gus Sholah adalah kiai atau ulama tulen. Membaca tulisan-tulisan ilmiahnya tentang kebangsaan dan keislaman, apalagi tentang demokrasi, orang juga menduganya cendekiawan politik.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FABDURRAHMAN-WAHID-02-05.jpg)
Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid tertawa bersama mantan calon wakil presiden dari Partai Golkar, Salahuddin Wahid, sebelum dimulainya Musyawarah Kerja Nasional III PKB di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (31/8/2004).
Kakak adik, Gus Dur dan Gus Sholah, pernah berpolemik sengit pada 1998. Mereka saling bantah dan kritik melalui tulisan opini di media. Mereka bahkan diundang salah satu stasiun televisi atas perdebatan itu.
Topiknya kelas berat: relasi antara agama (Islam) dan negara, merujuk pada pemikiran sang ayah yang terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 22 Juni 1945, yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Ulama Visioner Itu Berpulang".
Baca Epaper Kompas