logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKebudayaan Belum Jadi Panglima
Iklan

Kebudayaan Belum Jadi Panglima

Orde Reformasi melahirkan oligarki, kelompok elite mapan, dan pasar bebas. Di sisi lain menguat pula politik identitas, fundamentalisme, dan radikalisme serta kelompok intoleran. Kebudayaan belum diurus optimal.

Oleh
Indra Tranggono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xNcUpfoXJtA4nEGieu-0UFhDGMA=/1024x1459/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fkompas_tark_1974254_29_0.jpeg
Kompas

Indra Tranggono

Haul kesepuluh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 28 Desember 2019 melahirkan sepuluh rekomendasi untuk pemerintah terkait peran kebudayaan dalam kehidupan berkonstitusi (berbangsa dan bernegara). Sepuluh rekomendasi itu ingin menjawab problem hak asasi manusia, terpinggirnya masyarakat sebagai aktor kebudayaan, belum maksimalnya peran negara sebagai fasilitator dan regulator kebudayaan, dan ekonomi yang belum menyejahterakan publik.

Sari pati sepuluh rekomendasi itu adalah kebudayaan harus melestarikan kemanusiaan, ekosistem budaya yang partisipatoris, pengelolaan keberagaman, kewajiban negara sebagai fasilitator kebudayaan, strategi kebudayaan dalam paradigma pembangunan, perlindungan dan fasilitas negara untuk aktivitas budaya, praktik keberagaman terkait agama dan budaya, sistem pendidikan yang mengembangkan potensi manusia, kebudayaan yang menumbuhkan daya kritis atas kekuasaan, serta pengetahuan tradisional/kearifan lokal untuk menggali ekonomi yang tidak mengorbankan ekologi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan