Bencana Banjir
Banjir dan ”Tragedy of the Common”
Solusi banjir Jabodetabek, khususnya Ibu Kota, membutuhkan penanganan cepat, tepat, dan efektif, baik jangka segera, jangka pendek, maupun jangka agak panjang. Bukan perdebatan berpanjang lebar yang tak jelas tujuannya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fc389f5d3-8d11-4018-ae96-50ba36ff6e79_jpg.jpg)
Pengendara sepeda motor bergantian memasuki jalur bagi pejalan kaki untuk menghindari genangan air akibat hujan di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2020). Hujan yang turun sejak dinihari menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah jalan dan kawasan permukiman di Jakarta.
Semua orang lebih peduli dengan miliknya sendiri daripada yang dimiliki secara bersama. (Aristoteles)
Pokok pikiran yang disampaikan Aristoteles dua puluh abad lalu itu ternyata masih relevan dengan situasi sekarang. Sumber daya yang dimiliki secara komunal kerap disalahgunakan atau disemena-menakan (abuse). Di sinilah perlunya intervensi pemerintah sebab pasar tidak dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien tanpa dukungan property rights.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Banjir dan ”Tragedy of the Common”".
Baca Epaper Kompas