logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPerang Dagang Belum Selesai
Iklan

Perang Dagang Belum Selesai

Ada kabar positif dari perundingan China dan Amerika Serikat. Meski belum menyeluruh, kesepakatan dicapai dua negara yang kini terlibat perang dagang itu.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/um7Y_MxZVmcwrpLmfUaNcu8kUo4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FChina-Economy_83329141_1569392981.jpg
(AP / NG HAN GUAN)

Pembeli mengunjungi pusat ritel populer di Beijing. Gubernur bank sentral China Selasa mengatakan kebijakan moneternya akan tetap "stabil dan sehat," menunjukkan Beijing tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Eropa dalam memotong suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah perang tarif dengan Washington.

Pekan lalu, Amerika Serikat setuju untuk mengurangi tarif yang sudah diterapkan dan menunda penerapan tarif anyar yang direncanakan berlaku pada hari Minggu (15/12/2019). Sebagai imbalannya, China meningkatkan pembelian produk AS, serta berjanji melindungi hak cipta dengan lebih baik. Namun, kesepakatan ini belum bersifat menyeluruh (kesepakatan mini) karena masih menyisakan sejumlah persoalan. Perselisihan kedua negara dalam isu praktik subsidi yang ditengarai dilakukan China, misalnya, akan dibicarakan dalam negosiasi mendatang.

Perang dagang diluncurkan hampir dua tahun lalu oleh Presiden AS Donald Trump yang ditandai dengan penerapan tarif atas produk China yang masuk ke AS. Sebagai balasannya, Beijing menerapkan langkah serupa. Produk-produk AS yang masuk ke China dikenai tarif dengan nilai yang sama. Sejumlah lembaga internasional memasukkan perang dagang sebagai faktor penyebab perlambatan pertumbuhan global.

Editor:
Bagikan