logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊJangan Tunda Demam Babi...
Iklan

Jangan Tunda Demam Babi Afrika

Sebagai mantan penyidik penyakit hewan dan pernah mengungkap beberapa penyakit baru di Indonesia, Soeharsono berharap Mentan segera mengumumkan Sumatera Utara sebagai wilayah tertular Demam Babi Afrika.

Oleh
Soeharsono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A37FoL8Q5Pi57c62p5TRp1CPxxQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FIMG_0673_1576151614.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Petugas beraktivitas di laboratorium virologi di Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/12/2109). Berdasarkan hasil uji laboratorium, Balai Veteriner Medan menyatakan kematian babi di Sumut disebabkan demam babi Afrika (ASF).

Berkaitan dengan kematian babi dalam jumlah banyak, peternak babi di Sumut masih kebingungan (Kompas, 8/12/19). Mereka bertanya-tanya, apa gerangan penyebab kematian babi ini?

Running text salah satu TV Minggu 8/12/19 menyebutkan hog cholera sebagai penyebab kematian babi. Sebaliknya hasil diskusi di antara anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menyatakan, penyebab kematian adalah penyakit baru, dikenal sebagai African Swine Fever (ASF).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan