logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKerja Sama Penanggulangan...
Iklan

Kerja Sama Penanggulangan Bencana ASEAN-Korea

Saya berkesempatan untuk menghadiri acara the International Disaster Relief Cooperation Meeting di Aceh, Indonesia, pada 2008.

Oleh
Lee Soo Hong
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pRXqD6yZe4LcDsMAtTPHZl0gXNQ=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FTSUNAMI-ACEH-83-01.jpg
Kompas/Agus Susanto

Gempa dan gelombang tsunami meluluhlantakkan kawasan Lampare Kota, Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (28/12/2004). Ribuan mayat tergeletak begitu saja dari pinggir jalan hingga sekitar puing-puing bangunan yang ambruk.

Saya berkesempatan untuk menghadiri acara the International Disaster Relief Cooperation Meeting di Aceh, Indonesia, pada 2008. Aceh provinsi paling ujung sebelah barat laut Indonesia yang menjadi saksi dari tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang menelan 170.000 korban jiwa.

Pada pertemuan tersebut, Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf menyampaikan apresiasinya kepada komunitas internasional atas bantuan yang diberikan untuk pemulihan Aceh. Gubernur Irwandi mengungkapkan, sebelumnya ia adalah pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurut dia, kejadian tsunami 2004 telah berkontribusi pada penghentian konflik berdarah berkepanjangan antara GAM dan Pemerintah Indonesia. Saya menyaksikan kesedihan dalam matanya saat ia menjelaskan, meskipun tragedi itu menyebabkan kengerian yang tak tergambarkan, secara paradoks juga membawa perdamaian di tanah Aceh.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan