logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊIntegralis
Iklan

Integralis

Oleh
Riant Nugroho
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xAf5Ri-UpUv-E560NP6vE5VMzFU=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F29c09f38-1aaa-4800-8847-9cb637d552d9_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tiba di kompleks Istana Kepresiden untuk mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Bekas pesaing dalam dua pemilihan presiden, Prabowo akhirnya menjadi menteri di pemerintahan Presiden Jokowi.

Gerindra masuk kabinet. Projo bubar. Demikian pesan pendek yang bertebaran sehari setelah pelantikan kabinet. Tidak ada penjelasan resmi yang menjelaskan kekecewaan itu. Malah muncul meme Projo menjadi Projowo--pro Jokowi Prabowo. Bisik-bisik bermunculan. Ada versi: Pak Jokowi itu bagaimana, sih? Ada yang versi: "tidak tahu malu, sudah kalah, minta bagian lagi". Ada lagi versi: "salah sendiri dikasih, kan dia cuma minta, doang".

Ini adalah puncak kecil dari gunung es yang besar, sehingga kita tidak dapat serta merta saling menyalahkan. Gunung es itu bernama "integralis". Sebuah konsep lama, yang dapat dilacak sejak era kemerdekaan, bahkan hingga Panembahan Senopati, bahkan sampai era Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan, seumur bangsa ini, dan mungkin akan seumur-umur.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan