Perlunya Terobosan untuk SMK
Indonesia adalah negeri yang dapat diibaratkan seperti kapal besar yang membawa penumpang begitu banyak. Dari 265 juta penumpang yang berada dalam lambung kapal di tahun 2018 ini, lebih dari separuhnya (133,9 juta) masuk kategori angkatan kerja, dan yang tercatat bekerja berjumlah 127,07 juta.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180627_MURID-SMK_B_web.jpg)
Murid SMK Negeri 2 Jepara program keahlian teknik keramik membuat kerajinan porselen saat mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan selama dua bulan di industri porselen Nuanza, Desa Ngadirojo, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (27/8/2018). Selain memberi pengalaman tentang dunia kerja kepada murid, kegiatan praktek kerja lapangan juga bermanfaat bagi dunia usaha dalam menjaring bibit calon pekerja potensial bagi perusahaan mereka.KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Ironisnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2018, dari 127,07 juta penduduk yang bekerja ini, hampir 60 persen (75,99 juta) hanya berpendidikan SMP ke bawah. Artinya, kapal besar ini, berisi para pekerja dengan pengetahuan dan keterampilan sangat terbatas. Belum juga kita terpana dengan data ini, dahi kita pun berkerut membaca statistik BPS yang mengindikasikan bahwa dengan meningkatnya tingkat pendidikan, tidak serta-merta mereka mudah mendapatkan pekerjaan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Perlunya Terobosan untuk SMK".
Baca Epaper Kompas