logo Kompas.id
OpiniSolusi Ilmiah "Cuci...
Iklan

Solusi Ilmiah "Cuci Otak"Dokter Terawan

Oleh
Ali Ghufron Mukti, Ketua Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemkes
· 1 menit baca

Awalnya DSA bukan untuk terapi, melainkan lebih untuk membantu menegakkan diagnosis. Teknik DSA kemudian dikembangkan oleh dr Terawan menjadi “inovasi” untuk terapi bahkan preventif untuk pencegahan stroke dengan menambahkan suntikan heparin.

Ribuan pasien di Indonesia telah melakukan cuci otak model dokter Terawan. Istilah tindakan tersebut memang belum standar, kadang disebut "cuci otak” atau “kuras otak”, kadang “brain flushing”, “brain spa”, “brain wash” atau salah kaprah disebut DSA.  Banyak pejabat, orang penting, bahkan dokter pun telah menjalani tindakan tersebut.

Beberapa tahun terakhir, metode cuci otak memang menjadi pembicaraan. Tidak hanya  di lingkungan masyarakat awam, melainkan juga di lingkungan profesi dokter. Beberapa memperdebatkannya.

Editor:
Bagikan