logo Kompas.id
›
Opini›Politikus dan Gen Korupsi yang...
Iklan

Politikus dan Gen Korupsi yang Terus Bermutasi

Oleh
Mohammad Subhan SD
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yQXMZkfcmSqGF_iy9-HA9HInuos=/1024x1365/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fsubhansd.jpg
Kompas/Handining

Moh Subhan SD

Korupsi itu seperti kanker: ganas dan menyerang seluruh organ tubuh. Di Indonesia, korupsi sudah pada stadium IV. Inilah fase stadium akhir bahwa korupsi sudah akut dan merusak organ tubuh. Korupsi mengalir dalam darah bangsa ini. Pada fase ini, korupsi begitu sulit disembuhkan. Penyakit korupsi yang menyerang para politikus atau pejabat politik tidak sembuh-sembuh meskipun berbagai terapi dan pengobatan dilakukan secara masif. Modus operandi korupsi pun sungguh memprihatinkan. Bukannya memikirkan nasib rakyat kecil, para pejabat atau politikus justru mencekik rakyat yang sudah hidup megap-megap.

Kasus terbaru adalah Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang terciduk dalam operasi tangkap tangan  Komisi Pemberantasan Korupsi  di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/2) lalu. Bayangkan saja, yang dikorupsinya pun dana kapitasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Nyono diduga mendapat setoran 5 persen dari dana kapitasi untuk 34 puskesmas di Jombang.

Editor:
Bagikan