logo Kompas.id
OlahragaKasih Orangtua, Nyala Prestasi...
Iklan

Kasih Orangtua, Nyala Prestasi Mereka

Prestasi atlet difabel tak lahir dari ketiadaan. Keringat dan kerja keras mereka bersenyawa dengan cinta luas orangtua.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
· 0 menit baca
Atlet boccia, Muhammad Bintang Satria Herlangga (berbaju merah), berfoto bersama ibu, bapak, dan adiknya selepas meraih medali emas Peparnas 2024 nomor individu BC2 di GOR FKOR UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024).
KOMPAS/REBIYYAH SALASAH

Atlet boccia, Muhammad Bintang Satria Herlangga (berbaju merah), berfoto bersama ibu, bapak, dan adiknya selepas meraih medali emas Peparnas 2024 nomor individu BC2 di GOR FKOR UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024).

Tikha (55) tak bisa menyembunyikan raut cemas dan gugup di wajahnya. Mulutnya juga tak berhenti merapal doa. Melihat sang anak, Muhammad Bintang Satria Herlangga, bertanding terasa seperti sedang ”berolahraga jantung”. Katanya, jantungnya berdegup kencang sekali.

Kendati Bintang sudah layak disebut atlet boccia level dunia dengan kesuksesan meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024, kekhawatiran dalam diri Tikha tetap ada. Tikha takut sang anak justru terbebani status itu sehingga tidak bisa tampil maksimal. Padahal, laga final nomor perorangan BC2 di Peparnas 2024 itu sangat penting.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan