logo Kompas.id
Olahraga”Bang Win”, Indahnya...
Iklan

”Bang Win”, Indahnya Keberagaman Bahasa di Aceh

Meski berbeda di banyak hal, terutama bahasa, suku-suku yang membentuk Aceh hidup rukun dalam bingkai keberagaman.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 1 menit baca
Suasana kota Takengon dan Danau Laut Tawar dari Bukit Pantan Terong, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/9/2024). Takengon adalah jantung hati suku Gayo sehingga berjuluk “Tanoh Gayo“. Suku Gayo adalah salah satu suku paling dominan di Aceh.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Suasana kota Takengon dan Danau Laut Tawar dari Bukit Pantan Terong, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/9/2024). Takengon adalah jantung hati suku Gayo sehingga berjuluk “Tanoh Gayo“. Suku Gayo adalah salah satu suku paling dominan di Aceh.

Selain suku Aceh yang bermukim di pesisir, Aceh dihuni banyak suku lain, seperti Melayu-Tamiang di pesisir hingga Gayo dan Alas di wilayah pegunungan. Mereka memiliki tradisi budaya masing-masing yang cukup mencolok perbedaannya, terutama dari bahasa. Kendati demikian, mereka hidup rukun dalam bingkai keberagaman yang menyatukan bumi ”Serambi Mekkah”.

Perbedaan itu tampak saat Kompas berkunjung ke Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, untuk meliput cabang olahraga pacuan kuda PON Aceh-Sumut 2024 di Lapangan Pacuan Kuda HM Hasan Gayo, Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing, 11-12 September. Kompas berkunjung ke daerah berjuluk ”Tanoh Gayo” itu bersama rekan yang warga asli suku Aceh, Irham (29).

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan