logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊMenguji Wajah Pragmatisme...
Iklan

Menguji Wajah Pragmatisme Jerman

Duo Eropa, Jerman dan Perancis, hanya mementingkan kemenangan alih-alih ingin menunjukkan permainan indah. Sebaliknya, Argentina dan Mali bertekad bermain menyerang demi merebut tiket ke final.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Β· 1 menit baca
Pemain tim U-17 Jerman, Justin Von Der Hitz (kiri), berebut bola di udara dengan pemain Amerika Serikat, Nimfasha Berchimas, saat pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/11/2023).
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA

Pemain tim U-17 Jerman, Justin Von Der Hitz (kiri), berebut bola di udara dengan pemain Amerika Serikat, Nimfasha Berchimas, saat pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/11/2023).

SURAKARTA, KOMPAS – Lupakan Jerman yang identik dengan sepak bola menyerang nan menghibur. Demi meraih gelar turnamen yunior dunia perdana, Jerman mengutamakan permainan yang pragmatis dengan pertahanan kokoh dan serangan efektif. Itu bakal mereka sajikan saat bertemu Argentina pada semifinal Piala Dunia U-17 2023, Selasa (28/11/2023), pukul 15.30 WIB, di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah.

Pelatih Jerman Christian Wueck mengungkapkan, gaya permainan timnya yang lebih dominan bertahan melawan Spanyol adalah skema yang menyesuaikan kekuatan skuadnya untuk meredam keahlian lawan. Tidak hanya melawan Spanyol, Jerman juga kalah penguasaan bola ketika menumbangkan Meksiko dan Amerika Serikat.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan