Belajar dari Seni ”Kintsugi” ala Jepang
Jepang memberikan pelajaran penting. Meskipun tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia U-17, hal itu tidak dianggap kegagalan. Sebaliknya, pengalaman di level U-17 jadi bekal meningkatkan kualitas menuju level senior.
Jepang enggan terlalu meratapi kegagalan mereka melaju ke babak perempat final Piala Dunia U-17 2023. Tersingkirnya mereka di babak 16 besar pada empat partisipasi terakhir justru memotivasi para pemain untuk melestarikan budaya seni kuno mereka, kintsugi.
Dari kintsugi, pemain-pemain ”Samurai Biru Muda” menyadari mereka masih punya waktu untuk membenahi diri. Kintsugi adalah budaya kesenian Jepang untuk membuat ulang benda-benda berbahan dasar keramik atau tanah liat yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan, misalnya piring, mangkuk, dan vas.