logo Kompas.id
OlahragaPanjat Tebing ”Lead” dan...
Iklan

Panjat Tebing ”Lead” dan ”Boulder” Indonesia Petik Pelajaran Berharga

IFSC Climbing Asian Qualifier 2023 diharapkan menambah jam terbang pemanjat Indonesia dan meningkatkan kemampuan perancang jalur. Pemanjat harus lebih sering ikut kompetisi internasional.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
· 1 menit baca
Pemanjat Indonesia, Sukma Lintang Cahyani, melakoni perlombaan nomor boulder pada babak final IFSC Climbing Asian Qualifier 2023, di Lot 11 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
FPTI/HENDRA NURDIANSYAH

Pemanjat Indonesia, Sukma Lintang Cahyani, melakoni perlombaan nomor boulder pada babak final IFSC Climbing Asian Qualifier 2023, di Lot 11 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Kendati kejutan tak berlanjut pada perlombaan final, tim panjat tebing nomor kombinasi (lead dan boulder) Indonesia tak pulang dengan tangan hampa dari Kualifikasi Zona Asia atau IFSC Climbing Asian Qualifier 2023. Para pemanjat, perancang jalur, hingga federasi memetik pelajaran berharga dari keikutsertaan dalam ajang kualifikasi kontinental untuk Olimpiade 2024 itu demi kemajuan nomor kombinasi Indonesia.

Dua pemanjat kombinasi Indonesia, Sukma Lintang Cahyani dan Rivandi Ramadhan, harus puas pulang tanpa medali IFSC Climbing Asian Qualifier 2023. Berlomba di Lot 11 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Lintang menempati peringkat ke delapan dan Rivandi menempati posisi ketujuh dari delapan finalis putra dan putri pada babak pamungkas, Sabtu (11/11/2023).

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan