Menanti Pemenuhan Janji Transformasi Sepak Bola Indonesia
Satu tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, gagasan transformasi sepak bola masih sebatas jargon. Pemerintah menganggap proses hukum telah berjalan baik, meskipun banyak pihak belum puas.
JAKARTA, KOMPAS - Harapan agar Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022, menghadirkan transformasi menyeluruh sepak bola nasional belum sepenuhnya terwujud. Setelah satu tahun peristiwa terkelam itu terjadi, Kepolisian Negara RI menjadi katalisator utama bagi ikhtiar pembenahan tata kelola olahraga terpopuler di Tanah Air itu.
Di luar proses hukum yang telah menjatuhi vonis kepada lima orang, janji perubahan dalam pengelolaan sepak bola masih belum sepenuhnya terpenuhi. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tetap dalam pengawasan FIFA untuk menjalankan perbaikan sesuai cetak biru sepak bola yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.