logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊMenanti Pemenuhan Janji...
Iklan

Menanti Pemenuhan Janji Transformasi Sepak Bola Indonesia

Satu tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, gagasan transformasi sepak bola masih sebatas jargon. Pemerintah menganggap proses hukum telah berjalan baik, meskipun banyak pihak belum puas.

Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NOBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, DEFRI WERDIONO, MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Β· 1 menit baca
Keluarga korban menangis saat peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (1/10/2023). Kekecewaan akan penanganan kasus masih disuarakan dalam peringatan tragedi yang merenggut 135 nyawa tersebut.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Keluarga korban menangis saat peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (1/10/2023). Kekecewaan akan penanganan kasus masih disuarakan dalam peringatan tragedi yang merenggut 135 nyawa tersebut.

JAKARTA, KOMPAS - Harapan agar Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022, menghadirkan transformasi menyeluruh sepak bola nasional belum sepenuhnya terwujud. Setelah satu tahun peristiwa terkelam itu terjadi, Kepolisian Negara RI menjadi katalisator utama bagi ikhtiar pembenahan tata kelola olahraga terpopuler di Tanah Air itu.

Di luar proses hukum yang telah menjatuhi vonis kepada lima orang, janji perubahan dalam pengelolaan sepak bola masih belum sepenuhnya terpenuhi. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tetap dalam pengawasan FIFA untuk menjalankan perbaikan sesuai cetak biru sepak bola yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan