Persija Jakarta Menjaga Marwah Ibu Kota
Persija Jakarta terbukti tangguh menghadapi tantangan zaman. Naik-turunnya prestasi hingga terusir dari Ibu Kota tak lantas membuat ”Macan Kemayoran” kehilangan status sebagai tim raksasa Indonesia.
Dalam perjalanan negeri ini, Jakarta sebagai ibu kota Indonesia menjadi barometer bagi perkembangan sosial, ekonomi, hingga politik. Hal itu juga berlaku di sepak bola. Dalam setiap generasi, Persija Jakarta selalu menjadi patokan atau wujud ideal dalam pengelolaan klub di Tanah Air.
Sebagai contoh, Persija menjadi pionir klub yang mendatangkan pelatih asing untuk mengejar juara. Terobosan itu dilakukan ”Macan Kemayoran” ketika mengontrak pelatih asal Polandia, Marek Janota, Oktober 1977. Janota menjadi pelatih asing pertama yang mempersembahkan gelar kompetisi Perserikatan pada edisi 1979.