logo Kompas.id
OlahragaPersija Jakarta Menjaga Marwah...
Iklan

Persija Jakarta Menjaga Marwah Ibu Kota

Persija Jakarta terbukti tangguh menghadapi tantangan zaman. Naik-turunnya prestasi hingga terusir dari Ibu Kota tak lantas membuat ”Macan Kemayoran” kehilangan status sebagai tim raksasa Indonesia.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
· 1 menit baca
Spanduk besar yang dibentangkan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, pada laga BRI Liga 1 2023-2024 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (3/7/2023). Dukungan The Jakmania mewarnai perjalanan naik-turun Persija lebih dari dua dekade terakhir.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR

Spanduk besar yang dibentangkan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, pada laga BRI Liga 1 2023-2024 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (3/7/2023). Dukungan The Jakmania mewarnai perjalanan naik-turun Persija lebih dari dua dekade terakhir.

Dalam perjalanan negeri ini, Jakarta sebagai ibu kota Indonesia menjadi barometer bagi perkembangan sosial, ekonomi, hingga politik. Hal itu juga berlaku di sepak bola. Dalam setiap generasi, Persija Jakarta selalu menjadi patokan atau wujud ideal dalam pengelolaan klub di Tanah Air.

Sebagai contoh, Persija menjadi pionir klub yang mendatangkan pelatih asing untuk mengejar juara. Terobosan itu dilakukan ”Macan Kemayoran” ketika mengontrak pelatih asal Polandia, Marek Janota, Oktober 1977. Janota menjadi pelatih asing pertama yang mempersembahkan gelar kompetisi Perserikatan pada edisi 1979.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan