logo Kompas.id
OlahragaAturan FIBA Tertunduk di...
Iklan

Aturan FIBA Tertunduk di Hadapan Shai Gilgeous-Alexander

Di Indonesia Arena, peraturan FIBA yang berbeda dengan peraturan NBA seperti tertunduk dan mempersilakan ”guard” tim Kanada, Shai Gilgeous-Alexander, untuk mendominasi permainan.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
Aksi <i>slam dunk</i> pemain timnas bola basket Kanada, Shai Gilgeous-Alexander, saat melawan timnas bola basket Perancis dalam laga penyisihan Grup H Piala Dunia FIBA 2023 di Stadion Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/8/2023). Shai menjadi pencetak skor terbanyak dalam pertandingan ini, yaitu 28 poin.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Aksi slam dunk pemain timnas bola basket Kanada, Shai Gilgeous-Alexander, saat melawan timnas bola basket Perancis dalam laga penyisihan Grup H Piala Dunia FIBA 2023 di Stadion Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/8/2023). Shai menjadi pencetak skor terbanyak dalam pertandingan ini, yaitu 28 poin.

Banyak megabintang NBA berkata, permainan di laga FIBA jauh lebih sulit karena berbeda peraturan. Mulai dari Giannis Antetokounmpo, Luka Doncic, hingga Nikola Jokic merasakan pengalaman yang sama. Mereka begitu menikmati dominasi di NBA, tetapi tidak terlalu nyaman di FIBA.

Namun, kesulitan tidak berlaku bagi guard Kanada, Shai Gilgeous-Alexander. Dia mematahkan teori itu di hadapan belasan ribu penonton dalam Stadion Indonesia Arena, Jakarta, pada Jumat (25/8/2023). Shai mencetak 27 poin, 13 rebound, dan 6 asis dalam debutnya di Piala Dunia FIBA 2023 versus tim raksasa Perancis.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan