logo Kompas.id
OlahragaTerancam Jadi ”Musafir”, Klub ...
Iklan

Terancam Jadi ”Musafir”, Klub Butuh Solusi

Meski merasa bersyukur Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, klub-klub Liga Indonesia yang terancam menjadi musafir akibat stadion digunakan sebagai arena pertandingan berharap ada ”win-win solution”.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
· 1 menit baca
Mural Persis Solo di sisi Jalan Jetas, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (19/3/2023). Kehadiran manajemen baru Persis Solo menggeliatkan kembali kultur sepak bola di Surakarta.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR

Mural Persis Solo di sisi Jalan Jetas, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (19/3/2023). Kehadiran manajemen baru Persis Solo menggeliatkan kembali kultur sepak bola di Surakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Perhelatan Piala Dunia U-17 yang bersinggungan dengan Liga 1 mau tidak mau akan membuat klub yang stadionnya ditunjuk sebagai arena pertandingan harus mengungsi. Kondisi ini bukan sekali dirasakan oleh klub. Saat Indonesia mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, klub di enam kota yang menjadi arena pertandingan merasakan pahitnya jadi tim ”musafir”. Untuk meminimalkan kerugian, mereka berharap PSSI bisa memberikan solusi yang sama-sama menguntungkan.

Meski FIFA telah mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum memastikan jumlah dan lokasi penyelenggaraan turnamen sepak bola kelompok usia tersebut. Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak menjamin enam stadion yang sebelumnya dipersiapkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 akan kembali diajukan untuk Piala Dunia U-17. Erick memilih menunggu perwakilan FIFA datang ke Indonesia untuk mengecek stadion-stadion yang dinilai layak menjadi arena pertandingan.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan