logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPanggung Paradoks Guardiola...
Iklan

Panggung Paradoks Guardiola dan Inzaghi di Istanbul

Manchester City dan Inter Milan, dua tim dengan gaya bermain yang bertolak belakang, akan memperebutkan trofi Liga Champions di Istanbul. City lebih diunggulkan, tetapi Inter pantang menyerah.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Β· 1 menit baca
Para pemain Manchester City merayakan keberhasilan mereka merebut gelar juara Liga Inggris usai laga melawan Chelsea yang berakhir dengan kemenangan City 1-0, di Stadion Etihad, Manchester, Minggu (21/5/2023). Selanjutnya, City mengincar gelar juara Liga Champions Eropa saat mengahdapi Inter Milan pada laga final, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB.
AP PHOTO/JON SUPER

Para pemain Manchester City merayakan keberhasilan mereka merebut gelar juara Liga Inggris usai laga melawan Chelsea yang berakhir dengan kemenangan City 1-0, di Stadion Etihad, Manchester, Minggu (21/5/2023). Selanjutnya, City mengincar gelar juara Liga Champions Eropa saat mengahdapi Inter Milan pada laga final, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB.

ISTANBUL, JUMAT - Sebagai kota bersejarah penuh riwayat penaklukkan, Istanbul di Turki kembali akan menjadi saksi bisu pertarungan puncak Liga Champions Eropa 2022-2023 antara Manchester City kontra Inter Milan. Duel di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB itu menjadi momen pembuktian filosofi kontras dua manajer terbaik.

Gaya sepak bola yang dianut Manajer Manchester City Pep Guardiola dan Pelatih Inter Simone Inzaghi ibarat sebuah paradoks. City mengandalkan gaya bermain yang menyerang dan mendominasi, sedangkan Inter bertumpu pada corak permainan pragmatis.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan