logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPenolakan Terhadap Israel...
Iklan

Penolakan Terhadap Israel Bayangi Penyelenggaraan World Beach Games 2023

Usai batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20, World Beach Games 2023 di Bali, 5-12 Agustus mendatang juga berisiko dibatalkan. Penolakan terhadap kontingen Israel dapat kembali menjadi batu sandungan.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
Ilustrasi : Pemain-pemain India mencoba menangkap pemain Korea Selatan pada pertandingan kabadi Asian Beach Games 2008 di Pantai Tanjung Benoa, Bali, Selasa (21/10). India taklukkan Korea Selatan dengan skor 54-15. Negara-negara Asia Selatan masih mendominasi pada cabang kabadi
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Ilustrasi : Pemain-pemain India mencoba menangkap pemain Korea Selatan pada pertandingan kabadi Asian Beach Games 2008 di Pantai Tanjung Benoa, Bali, Selasa (21/10). India taklukkan Korea Selatan dengan skor 54-15. Negara-negara Asia Selatan masih mendominasi pada cabang kabadi

JAKARTA, KOMPAS – Penyelenggaraan ANOC World Beach Games 2023 di Bali, 5-12 Agustus menjadi pertaruhan eksistensi olahraga Indonesia di level internasional. Jika batal menggelar ajang itu karena isu penolakan kehadiran kontingen Israel, seperti jelang Piala Dunia FIFA U-20 2023, Indonesia bisa terkena sanksi berat berupa pengucilan untuk ikut dan jadi tuan rumah ajang-ajang internasional. Sebaliknya, bila berhasil menggelarnya, Indonesia dapat merebut kembali kepercayaan dunia yang sempat luntur usai Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

”Dengan 14 cabang olahraga yang dipertandingkan, World Beach Games bisa menjadi momentum besar untuk menunjukkan kedewasaan kita dalam menyelenggarakan ajang besar internasional. Sebaliknya, kalau salah langkah, kita akan menerima konsekuensi yang tidak mudah karena terlalu besar dampaknya. Semoga kita bisa memilih jalan yang tepat agar tidak mengubur mimpi-mimpi kita, terutama untuk menjadi tuan rumah Olimpiade,” ujar Raja Sapta Oktohari, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan