Program Pembenahan Suporter Belum Berjalan
Kericuhan antarkelompok suporter kembali terulang. Intervensi pemerintah diperlukan guna membenahi kultur pendukung sepak bola yang belum bisa lepas dari citra kekerasan.
JAKARTA, KOMPAS β Tragedi Kanjuruhan, yang telah menewaskan 135 korban jiwa, belum mampu mengetuk hati pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia untuk memberi perhatian kepada kelompok suporter. Upaya pembenahan kelompok pendukung klub sepak bola hanya berkutat dalam ranah gagasan atau perdamaian di tataran elite fans.
Sejak Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai laga derbi Jawa Timur, Arema FC kontra Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022, sudah ada tiga insiden kericuhan di pertandingan BRI Liga 1 2022-2023 akibat ulah sejumlah pendukung. Pertama, serangan yang dilakukan beberapa suporter Persita Tangerang kepada bus tim Persis Solo setelah duel kedua tim, 30 Januari, di Stadion Arena Indomilk, Tangerang, Banten.