CALON KETUA UMUM PSSI
Perbaikan Liga Jadi Benang Merah
Gagasan untuk memperbaiki liga menjadi janji utama empat ketua umum PSSI 2023-2027. Tidak hanya meningkatkan kualitas laga, mereka juga ingin melepas jebakan masalah finansial klub profesional.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F13%2F7b51a7c6-38c0-4bb8-a3c6-6903f3542483_jpeg.jpg)
Tiga calon ketua umum PSSI periode 2023-2027, Arif Putra Wicaksono (kiri), Fary Djemy Francis (ketiga dari kiri), dan Doni Setiabudi (keempat dari kiri) menghadiri diskusi bertajuk “Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI”, Senin (13/2/2023), di Jakarta. Fary kemudian mengundurkan diri sehari sebelum Kongres Luar Biasa PSSI, Rabu (15/2/2023).
Empat calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia periode 2023-2027 telah memanfaatkan waktu 10 hari terakhir untuk menyampaikan gagasan dan program kerja mereka. Hal itu dilakukan dengan berkeliling ke sejumlah daerah untuk bertemu 87 pemilik suara, hingga berbicara di ruang publik.
Meskipun berasal dari latar belakang dan pengalaman berbeda dalam sepak bola, keempat sosok itu memiliki benang merah yang sama dalam program utama jika diberi amanah memimpin PSSI. Mereka berkomitmen untuk membenahi pelaksanaan liga, yang menjadi candradimuka bagi kehadiran pemain tim nasional dan wajah bagi sepak bola nasional.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Perbaikan Liga Jadi Benang Merah".
Baca Epaper Kompas