logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊArah Perubahan di Tangan...
Iklan

Arah Perubahan di Tangan Pemilik Suara

Sebanyak 87 pemilik suara adalah penentu bagi terwujudnya harapan pembenahan sepak bola dalam Kongres Luar Biasa PSSI 2023. Melanggengkan politik uang sama saja menghindari perubahan bagi PSSI.

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, ADRIAN FAJRIANSYAH, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Ketua Komite Banding Pemilihan (KBP), Gusti Randa didampingi anggota mengumumkan daftar calon tetap untuk Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027 dalam jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Senin (6/2/2023). Sebanyak lima calon Ketua Umum PSSI, 16 calon Wakil Ketua Umum, dan 55 calon anggota Exxco akan berebut suara dalam pemilihan yang berlangsung di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Ketua Komite Banding Pemilihan (KBP), Gusti Randa didampingi anggota mengumumkan daftar calon tetap untuk Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027 dalam jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Senin (6/2/2023). Sebanyak lima calon Ketua Umum PSSI, 16 calon Wakil Ketua Umum, dan 55 calon anggota Exxco akan berebut suara dalam pemilihan yang berlangsung di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.

JAKARTA, KOMPAS – Kebijaksanaan 87 pemilik suara dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia 2023, Kamis (16/2/2023) mendatang, bakal menjadi kunci bagi arah masa depan pengelolaan sepak bola nasional. Demi memuluskan suksesi pengurus PSSI, Komite Pemilihan PSSI berkomitmen menegakkan asas β€œfair play” bagi seluruh kandidat Komite Eksekutif atau Exco.

Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Selatan Ucok Hidayat menilai, lima calon ketua umum PSSI 2023-2027 memiliki semangat dan program yang sama baik, khususnya terkait pembinaan usia dini. Kelima calon ketua umum PSSI ke-18 itu ialah Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Fary Djemy Francis, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono.

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan